Teater Lingkar kembali tampil untuk kedua kalinya di bulan ini. Setelah menampilkan naskah berjudul Karma pada Safari Ramadan, kali ini pun tampil tak kalah memukau di Panggung Seni Aksara. Sedikit informasi, Panggung Seni Aksara adalah salah satu program kerja dari BEM FIB UB yang terdiri dari pameran dan penampilan-penampilan sebagai penutup. Dengan membawakan naskah berjudul Mengikat, Tetaer lingkar sukses membuat penonton yang memadati teras budaya takjum dan terkesima.
Meski waktu latihan tergolong singkat, hanya sekitar tiga hari, tetapi para aktor tetap dapat menampilkan pentas secara maksimal. Begitupun dengan permainan musik secara langsung yang terdengar sangat berirama bersamaan dengan pentas. Dengan iringan paduan suara yang menyanyikan penggalan lagu “Gugur Bunga” juga menambah kesan sakral dalam pementasan.
“Waktunya emang singkat, tetapi berkat dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak, kami akhirnya bisa menampilkan yang terbaik. Alhamdulillah,” ujar Afifah, salah satu dari dua aktor yang bermain dalam penampilan Panggung Seni Aksara.
Naskah “Mengikat” ini sendiri merupakan buatan salah satu anggota Teater Lingkar, yaitu Nurul Aulia. Naskah yang hadir bersamaan saat hari lahirnya Pancasila ini menceritakan bagaimana manusia dan Pancasila sejatinya saling mengikat satu sama lain. Manusia akan menjadi terlalu bebas tanpa kendali begitu ia lepas dari pandangan hidup bangsa. Makna yang cukup mendalam ini berhasil terkemas dengan baik lewat penampilan 5 menit yang penuh emosi.
Panggung Seni Aksara ini juga merupakan kesempatan yang cukup besar bagi anggota baru Teater Lingkar untuk mencoba tampil di depan khalayak. Dan merasakan hawa sesungguhnya dari sebuah pentas yang dipertontonkan banyak orang. Harapannya setelah sukses mementaskan naskah ini, para anggota baru teater Lingkar dapat semakin berkembang ke depannya dan terus berkarya tanpa henti. [Tere]