Cerpen merupakan karya sastra pendek yang dapat kamu nikmati dalam waktu yang singkat. Menulis cerpen juga membutuhkan keterampilan dan kemampuan yang baik agar pesan dalam suatu cerita dapat tersampaikan ke pembaca. Tidak sama dengan novel, dalam cerpen, penulis hanya menyampaikan bagian tertentu dari sebuah peristiwa. Jumlah kata maksimal dalam cerpen adalah tidak lebih dari 5000 kata. Artikel dari Teater Lingkar ini akan memberikan pembahasan singkat mengenai bagian dari cerpen serta cara menulis cerpen yang baik.
Struktur Cerpen
Adapun struktur dari cerpen antara lain adalah:
- Penulis tidak wajib menyertakan abstrak dalam menulis cerpen. Bagian ini menggambarkan awal dari cerita yang akan penulis tuturkan. Selanjutnya, bagian orientasi menunjukkan waktu, suasana dan tempat yang terdapat dalam cerpen.
- Komplikasi adalah bagian di mana pembaca mengenali tokoh dan menemukan urutan peristiwa. Sedangkan, evaluasi adalah bagian di mana pembaca mulai mengenali masalah, mencapai klimaks hingga menemukan titik terang.
- Resolusi yang memuat solusi dari konflik yang ada dalam sebuah cerita pendek biasanya mengandung pesan penulis.
Cara Menulis Cerpen
Agar cerpen yang kita tulis dapat menarik minat baca, kita perlu memperhatikan cara menulis cerpen yang baik. Adapun hal-hal tersebut antara lain:
Dalam menulis cerpen, kita sebaiknya memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terkandung di dalamnya. Unsur instrinsik antara lain tema, alur, setting, watak tokoh dan nilai moral yang akan pengarang sampaikan. Sedangkan unsur ekstrinsik berupa keadaan saat cerpen tersebut ditulis atau dapat juga dipengaruhi oleh latar belakang si penulis.
Menentukan tema yang tepat karena tema merupakan ide pokok yang ingin penulis sampaikan ke pembaca melalui sebuah runtutan cerita. Penulis pemula bisa mencari tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Alur mendeksripsikan jalan cerita yang akan pengarang kembangkan dalam karya sastranya. Alur terbagi menjadi tiga yaitu alur maju, alur mundur dan alur maju mundur.
Latar dalam cerita harus penulis gambarkan secara jelas sehingga pembaca tidak menerka-nerka kapan dan dimana lokasi peristiwa yang terdapat dalam cerita tersebut.
Dalam hal ini, pengarang menentukan manakah tokoh utamanya (tokoh protagonis), tokoh lawannya (antagonis) dan tokoh penengahnya (tritagonis). Selain itu, wajib juga menetapkan bagaimana perwatakan masing-masing tokohnya.
Selain itu, penulis harus menetapkan sudut pandang yang akan digunakan. Sudut pandang yang penulis gunakan bisa berupa sudut pandang orang pertama, kedua maupun ketiga.
Tentu saja, sering membaca merupakan hal penting bagi penulis cerpen. Melalui banyak pembaca, kita akan mendapat ide, memperoleh hal baru dan menambah kosakata kita yang nantinya dapat kita tuangkan dalam sebuah karya sastra. Itulah cara menulis cerpen yang perlu kamu terapkan saat berkarya.